Semakin Banyak Orang yang Berani Bunuh Diri
Bunuh diri merupakan aksi atau tindakan yang disengaja yang menyebabkan kematian diri sendiri. Sekarang ini beberapa kali aksi bunuh diri menjadi viral di media sosial. Bahkan ketika mencari informasi di google dengan keywoard bunuh diri, banyak sekali berita berita terbaru yang dipublikasikan terkait aksi bunuh diri. Dan ternyata bukan hanya orang dewasa saja, dari kalangan mahasiswa, baru baru ini juga melakukan aksi bunuh diri dan sempat viral, siswa sekolah yang mana usianya masih dibilang belia untuk melakukan aksi tersebut pun sudah berani melakukannya.
Masalah yang melatar belakangi pun cukup bervariasi dan berbeda-beda. Yang mungkin saja bagi sebagian orang merupakan masalah yang sepele. Namun meski begitu namanya masalah tetap saja berat bagi orang yang menjalaninya. Namun apakah seberat itu sampai-sampai harus melakukan aksi tersebut?
Saya sendiri bukan seorang psikolog yang mampu menerangkan dan memberikan solusi secara profesional. Saya juga bukan seorang yang mungkin saja tau seberat apa masalah orang lain. Namun yang harus diketahui setiap orang memiliki masalah, dan saya pun memiliki masalah. Karena itu saya menulis artikel ini.
Bunuh Diri di Indonesia 2023 : Maraknya Berita Bunuh Diri di Indonesia
Saya pikir awalnya masyarakat Indonesia bukan tipikal seseorang yang berani melakukan aksi bunuh diri. Tentu saja karena kepercayaan setiap masing-masing masyarakat beragama yang masih kental dan kuat.
Akan tetapi mengapa saat ini berita bunuh diri selalu saja bermunculan? Apa karena sekarang media teknologi semakin canggih dan mudah menyebar luaskan informasi atau memang ya pada saat inilah banyak orang yang sudah berani bunuh diri.
Ternyata memang menurut website DataIndonesia.id yang bersumber dari data kepolisian RI (Polri) kasus bunuh diri di Indonesia itu meningkat. Sejak Januari hingga Juli 2023 saja ada sebanyak 640 kasus bunuh diri di berbagai wilayah di Indonesia. Dari hal ini membuktikan bahwa memang kasus bunuh diri saat ini marak terjadi.
Penyebab Orang Melakukan Bunuh Diri
Faktor penyebab setiap orang sampai berani melakukan aksi bunuh diri bermacam-macam. Namun depresi lah yang menjadi alasan utama.
Apa sih depresi itu? Secara garis besar dan simpelnya depresi merupakan penyakit mental yang mempengaruhi perasaan, cara berpikir serta perilaku seseorang. Apa itu mental? Kalau saya lihat di google, mental itu jiwa atau batin seseorang. Jadi ketika kesehatan mental memburuk atau batin yang memburuk bisa memunculkan penyakit yang bernama depresi.
Dan penyakit depresi ini sering menjadi alasan utama seseorang nekat melakukan bunuh diri atau percobaan bunuh diri.
Bunuh Diri Mahasiswa
Baru-baru ini ada berita mahasiswi Universitas Brawijaya Malang melakukan aksi bunuh diri di kampus. Namun setelah saya baca beritanya ternyata ia sudah mengundurkan diri dari perkuliahan. Akan tetapi masalah yang ia hadapi sampai berani melakukan aksi tersebut yaitu akibat tekanan perkuliahan.
Pada oktober lalu ada juga berita seorang mahasiswi Universitas Negeri Semarang yang melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari ketinggian di salah satu mal Semarang. Motif kuatnya tidak diketahui dengan pasti, namun ditemukan surat untuk Ibunya yang menjadikan berita ini sempat viral di media sosial.
Bunuh Diri Karena Pinjol
Banyak sekali kasus bunuh diri akibat pinjaman online atau utang yang mencekik. Salah satunya pemuda di Kediri yang melakukan aksi bunuh diri karena terlilit utang pinjaman online akibat game online. Lalu ada juga berita seorang Guru SD di Malang yang melakukan aksi bunuh diri akibat memiliki beban kewajiban berupa utang, bahkan istri dan anak bungsunya pun ikut terseret dalam kasus bunuh diri tersebut, meninggalkan anak sulung yang masih SMP.
Bunuh Diri Karena Cinta
Beberapa waktu lalu sempat ada berita viral seorang wanita muda melakukan aksi bunuh diri akibat tak direstui oleh pihak keluarga laki-laki. Bahkan kisahnya pun sangat viral di media sosial. Sebab beritanya menyebut bahwa keluarga dari pihak laki-laki meminta sejumlah uang syarat budaya tertentu. Adapun tahun 2021 silam, sangat heboh pula seorang perempuan muda yang juga seorang mahasiswi ditemukan tak bernyawa di samping makam ayahnya. Ia melakukan aksi bunuh diri dengan cara meminum racun. Dan dari beritanya, ia memiliki masalah pelik yang bermula dari kisah asmaranya.
Bunuh Diri Karena Dibully
Yang sangat memilukan dari kasus bunuh diri adalah seseorang yang melakukan aksi bunuh diri akibat dibully. Banyak dari kasus ini menelan korban anak-anak dan remaja. Seperti halnya berita seorang siswa SD di Banyuwangi yang melakukan aksi gantung diri akibat sering dibully tak memiliki ayah.
Bahkan pada tahun 2022 ada seorang anak laki-laki usia 11 tahun yang mengalami depresi akibat perundungan teman-temannya yang menyuruhnya melakukan aksi tak senonoh terhadap kucing. Namun dalam kasus ini ia tidak melakukan aksi bunuh diri. Namun berita ini sangat viral dan menjadi perhatian bagi kalangan masyarakat.
Lalu Apa Dengan Bunuh Diri Semuanya Menjadi Beres?
Pada kenyataannya masalah bisa selesai kalau diselesaikan. Lalu memilih bunuh diri, apakah cara yang benar menyelesaikan masalah?
Tentu setiap orang memiliki permasalahan yang berat bagi dirinya sendiri. Bedanya salah satu di antaranya bisa menyelesaikan dengan tenang, sedang salah satunya tidak bisa menyelesaikan dengan tenang.
Depresi timbul karena gangguan pikiran. Bahkan depresi yang paling bahaya adalah depresi yang di vonis diri sendiri.
Saya tau banyak sekali cara menyembuhkan penyakit mental, terutama pergi ke tempat profesional agar bisa dibantu penyembuhannya dengan baik. Ibaratkan seperti penyakit fisik, jika kamu sakit pasti akan pergi ke rumah sakit. Begitu pula penyakit mental, kamu bisa datang atau menghubungi psikolog dan mencurahkan semua beban pikiran dan apa yang kamu rasakan. Mereka ahli dibidangnya, mereka bisa menangani masalah mu dengan profesional.
Namun ketika masalah datang yang ditimbulkan oleh diri mu sendiri (utang dll), dan oleh faktor pikiran mu sendiri yang tanpa sadar meyakini bahwa masalah yang sedang kamu hadapi adalah masalah terberat. Saya yakin bahwa memilih bunuh diri adalah pilihan paling buruk yang akan menyebabkan masalah baru ke depannya.
Seberat apapun masalahnya pasti ada solusi. Apakah bentuk solusinya baik untuk diri mu sendiri? Belum tentu, bisa jadi resiko buruk akan kamu hadapi. Namun menyelesaikan dengan kesungguhan, berani melawan dan menerima resiko adalah jiwa kuat yang harus kamu punya dalam menghadapi semua cobaan yang sedang kamu hadapi.
Maka dari itu sesekali lihat lah ke bawah, lihat orang-orang yang memiliki cobaan jauh lebih buruk dari mu. Karena masalah yang sedang kamu hadapi belum tentu terburuk, karena masih ada yang lebih buruk.
Bahkan mengapa orang-orang tersebut bisa jauh lebih kuat? Bukan ingin membandingkan, namun bisa diambil pengalaman baiknya. Namun untuk kasus anak-anak, pihak keluarga harus mampu mendampingi dengan sebaik-baiknya.
Jadi Pribadi Yang Lebih Kuat
Menurut saya sangat menyenangkan ketika bisa melawan sisi buruk dalam diri sendiri. Dan sangat menyenangkan pula ketika bisa meyelesaikan dan menghadapi masalah sepele bahkan berat sekalipun. Sejujurnya setiap orang dibekali sisi kuat untuk melindungi diri sendiri. Kamu sampai di titik ini pun menunjukkan bahwa kamu sudah cukup kuat melawan semua permasalah yang timbul.
Jika diperlombaan maraton, ada titik start dan finish. Hidup memang bukan berlomba maraton. Namun nyatanya hidup memang seperti arena perlombaan maraton yang ada garis start dan finish, dan juga halangan rintangan yang menghadang.
Jadi ketika baru lahir ibaratkan kamu berada di titik start. Dan seiring berjalannya waktu, kamu merangkak, berjalan bahkan berlari pada arena kehidupan mu. Titik finish nya adalah takdir kematian.
Banyak orang yang sampai ke titik finish nya dengan menjalani kehidupan yang memang seperti itu adanya. Mereka juga melewati halangan dan rintangan yang menghadang.
Jadi, jangan sampai menyerah, hadapi rintangan dan masalah, beranikan diri untuk menyelesaikannya dan terima resiko yang timbul jika memang ada, lalu ambil pelajarannya agar tidak terulang ke depannya. Dan jangan lupa, sesekali komunikasikan kepada Pencipta. Karena Ia yang menciptakan, pasti Ia juga tau apa masalah mu.
Untuk Kasus Anak-Anak dan Remaja
Karena mereka masih anak-anak dan remaja, mereka masih sangat membutuhkan pendampingan orang dewasa. Jadi untuk pihak keluarga harus kenali tanda-tanda depresi yang dialami anak-anak maupun remaja. Komunikasikan dengan baik dan yang paling disarankan adalah langsung konseling dengan ahli yang lebih profesional.